Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE MENYALA NEWS

KETIKA KEKUASAAN DIAM, RAKYAT BICARA: AKSI MAHASISWA DAN KONTRAK SOSIAL LOCKE

Pada 6 Oktober 2025|Dikutip dari laman Tempo bahwa sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa (demo) Ketika DPR sedang reses di gerbang utama kompleks DPR 6 oktober 2025. Demonstrasi yang di lakukan nya dengan  cara yang berbeda, sejumlah mahasiswa ( peserta ) itu, duduk – duduk Santai  di atas piknik, ada yang sembari membaca buku.

Aristoteles dalam karya nya , menyatakan  bahwa manusia  adalah zoon politikon, selain itu dikutip dalam jurnal  berjudul ISLAM DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS , dalam Al -Qur’an menjelaskan manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan Istimewa dan menempati kedudukan tertinggi  diantara makhluk lainnya , yakni khalifah (pengganti/ wakil ) di muka bumi (Q.S Albaqarah (2) : 30),  manusia mmenyuarakan pendapatnya lewat demonstrasi.

Menurut ariestoteles, Zoon Politicon, menurut Aristoteles yaitu binatang yang pandai bekerja sama, bergaul dengan orang lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. makhluk politik yang memiliki kecenderungan alami untuk hidup berorganisasi dan berpartisipasi dalam urusan publik. Aksi mahasiswa mencerminkan semangat partisipatif ini. Dalam konteks demokrasi, keterlibatan warga, termasuk mahasiswa, adalah bagian dari aktualisasi fungsi politik mereka sebagai warga negara. 

Sementara itu, menurut John Locke dalam Second Treatise of Government, pemerintah dibentuk melalui kontrak sosial untuk melindungi hak-hak dasar warga, seperti hak atas kebebasan, hidup, dan kepemilikan. Ketika pemerintah atau lembaga negara, termasuk DPR, dianggap tidak lagi menjalankan mandat tersebut, rakyat memiliki hak untuk melakukan perlawanan secara damai. Aksi mahasiswa ini bisa dipahami sebagai bentuk kontrol sosial terhadap kekuasaan yang dianggap menyimpang dari kepentingan umum.

Dalam laman tempo juga di jelaskan , Unjuk rasa ini dinamakan Rapat Dengar Pendapat Warga atau RDPW sebagai bentuk pelesetan dari rapat dengar pendapat umum atau RDPU yang sering digelar DPR. etua BEM UI Zayyid Sulthan Rahman menjelaskan rakyat berhak mengisi alias mengokupasi ruang-ruang umum. “Tempat-tempat ini adalah hak kita, kita membayar pajak untuk instrumen-instrumen ini, fasilitas-fasilitas ini, maka dari itu kami memanfaatkannya,” kata dia. 

Adapun masa reses merupakan waktu bagi anggota DPR untuk melakukan kegiatan di luar masa sidang. Mereka bekerja di luar Gedung DPR dan berjumpa dengan konsituennya di daerah pemilihan alias masing-masing.

ksi mahasiswa di tengah masa reses DPR menunjukkan bahwa kesadaran politik di kalangan generasi muda terus berkembang. Mereka tidak menunggu momen formal untuk menyampaikan aspirasi, tetapi justru memilih momentum strategis untuk menunjukkan peran aktif dalam kehidupan bernegara. Sejalan dengan pandangan Aristoteles dan Locke, ini menegaskan bahwa kekuasaan yang sehat harus selalu berada di bawah pengawasan rakyatnya.

Penulis: Deti Rahmah Hidayati (Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang)

Posting Komentar

0 Komentar